Selasa, 06 Mei 2014

Contoh Latar belakang bab 1 proposal PKM Kewirausahaan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1            Latar belakang

 
            Anak muda zaman sekarang tidak lepas dari yang namanya jajanan. Jajanan sudah menjadi makanan ringan sehari-hari dan telah menjadi budaya masyarakat. Jajanan sekarang, kebanyakan masih belum memenuhi kriteria gizi yang baik. Ada macam-macam bahan yang dapat diolah sebagai jajanan, antara
lain yang berasal dari hewan dan nabati. Makanan ringan yang berasal dari hewani sudah banyak yang di pasaran, tetapi masih banyak juga konsumen yang butuh atau pengen sesuatu yang beda. Maka disini kami akan mengajukan suatu makanan ringan dari hewani yaitu Ceker krispi Pedas dengan berbagai level.

            Masyarakat yang mengonsumsi jajanan dipasaran dapat dikatakan tidak stabil, hal tersebut dikarenakan belum banyaknya inovasi jajanan baru yang sehat, sehingga masyarakat terasa bosan dan beralih ke makanan berat. Hal inilah yang akan membuat peluang pasar jajanan-jajanan sehat yang berinovasi baru terbuka lebar. Salah satu cara yang dapat mengalihkan perhatian masyarakat adalah membuat jajanan yang memiliki kandungan gizi tinggi, tetapi harganya dapat dijangkau masyarakat dengan pengolahan dan pengemasan yang sehat.

            Komposisi makanan ringan yang akan disajikan adalah ceker ayam yang diolah menjadi krispi dengan dicampur denganberbagai macam level pedas yang siap untuk menggoda lidah. Cara pengolahannya yaitu ceker di goreng hingga krispi, sbelum digoreng ceker di kasih adonan tepung, lalu di kasih bumbu pedas sesuai level. Masyarakat indonesisa kebanyakan penyuka makanan pedas tidak salah lagi kalo pedas adalah penyumbang penguat nafsu makan sesorang jadi ceker krispi ini dapat memeuaskan masyrakat penggila pedas.


            Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar